downloadsoal pilihan ganda simulasi dan komunikasi digital beserta kunci jawaban penilaian akhir tahun (pat) Kesehatandigital, ada beberapa hal yang bisa mengancam kesehatan setiap warga digital. Mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat adalah salah satu komponen kewargaan digital, yaitu? Materi etika kewargaan digital Hal ini masih dan akan semakin penting dalam interaksi manusia secara digital. Mengatur etiket penggunaan teknologi. Denganbegitu masyarakat diharapkan untuk mengunakan dengan sebaik-baiknya sesuai yang tertera di pasal 4 UU ITE yang didalamnya yaitu : a. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat dunia. b. Mengebangkan perdagangan dam perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. d. UniversalismeIslam tergambar pada prinsip-prinsip nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan modern. Pemakaian kata modern atau modernisasi selama ini sudah sangat popular, semua kalangan terdidik (intelektual) nampaknya sudah paham dengan peristilahan yang dimaksud. ilmu pengetahuan dan teknologi 125. Muhammad Wahyuni Nafis dan Rifki . Ilustrasi Komponen Mengatur Etiket Penggunaan Teknologi dalam Masyarakat. Foto avogadoaguilar by sejarah kehidupan manusia, teknologi selalu mendapat tempat di masyarakat dan masih terus berlangsung hingga saat ini. Tanpa integrasi teknologi, perkembangan kehidupan manusia tidak maksimal pengimplementasiannya. Adapun teknologi juga menunjang pekerjaan menjadi lebih efektif, efisien, dan inovatif. Namun, seringkali peraturan terkait penggunaan teknologi luput dari perhatian kita. Terdapat banyak kejahatan yang muncul akibat penggunaan teknologi yang menyimpang. Oleh karena itu, mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat adalah pengertian komponen hukum digital. Artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai penerapan hukum digital dalam ranah Penerapan Hukum Digital dalam Penggunaan TeknologiIlustrasi Komponen Mengatur Etiket Penggunaan Teknologi dalam Masyarakat. Foto TheDigitalArtist by yang dimaksud dengan hukum digital? Pengertian hukum digital adalah tanggung jawab menggunakan alat teknologi digital. Ya, penggunaan alat teknologi harus dilandasi dengan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dikutip dari buku Mengajar Bahasa Inggris dengan Teknologi yang ditulis oleh I. P. I Kusuma 2020 13, tanpa adanya rasa tanggung jawab, maka bisa saja penggunaan teknologi digunakan untuk hal-hal yang malah merugikan kehidupan ini, akses digital sudah sangat mudah dilakukan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kini akses digital merupakan bagian dari kebutuhan sehari-hari. Akses digital merupakan penggunaan alat teknologi digital, seperti membuka situs, media sosial, YouTube, dan lainnya. Oleh karena itu, perlu ada hukum yang mengatur akses digital seseorang dalam ranah teknologi dan mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat adalah pengertian komponen hukum digital. Apabila hukum digital tidak mengatur pemakaian teknologi di tengah masyarakat, maka seseorang dapat menggunakannya untuk hal-hal yang menyimpang. Misalnya, penipuan online, penjualan barang ilegal secara online, dan alat teknologi memungkinkan pengembangan kehidupan yang lebih baik. Adapun keamanan dengan penggunaan teknologi harus disertakan sebagai keamanan digital yang diberikan kepada setiap pengguna alat teknologi digital. Keberadaan hukum digital hadir untuk memberikan tanggung jawab menggunakan alat teknologi yang lebih bijak. Demikian penjelasan mengenai jawaban mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat adalah pengertian komponen hukum digital. Semoga bermanfaat! CHL Mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat disebut dengan? Kesehatan digital Hukum digital Transaksi digital Etiket digital Kunci jawabannya adalah B. Hukum digital. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat disebut dengan hukum digital. Mengatur Etiket Penggunaan Teknologi Dalam Masyarakat Adalah Pengertian Komponen – Sepanjang sejarah kehidupan manusia, teknologi selalu mendapat tempat di masyarakat dan terus berlanjut hingga saat ini. Perkembangan kehidupan manusia tidak akan terwujud secara optimal tanpa adanya integrasi teknologi. Teknologi membantu membuat pekerjaan menjadi lebih efektif, efisien dan modern. Namun, aturan mengenai penggunaan teknologi seringkali luput dari perhatian kita. Banyak kejahatan yang dilakukan sebagai akibat dari penggunaan teknologi baru. Oleh karena itu, mengatur norma penggunaan teknologi dalam masyarakat merupakan pengertian dari unsur hukum digital. Artikel ini akan membahas lebih lanjut penerapan hukum digital pada teknologi. Apa yang dimaksud dengan hukum digital? Definisi hukum digital adalah tanggung jawab untuk menggunakan perangkat teknologi digital. Ya, penggunaan alat teknologi harus dilandasi rasa tanggung jawab yang tinggi. AKU P. Dikutip dari buku Teaching English with Technology karya I. Kusuma 202013, teknologi dapat digunakan secara tidak bertanggung jawab untuk hal-hal yang justru merugikan kehidupan masyarakat. Mengatur Etiket Penggunaan Teknologi Dalam Masyarakat Adalah Pengertian KomponenPdf Etika Dan Privasi Layanan Jasa Teknologi Finansial fintech Studi Fenomenologi Pada Korban Pelanggaran Privasi TekfinPdf Sosialisasi Etika Pemanfaatan Teknologi Media Sosial Dalam Penyampaian Informasi Sesuai Uu ItePliss Kak Bantu Nnt Aku Kasih Jawaban Tercerdas Deh ​Quiz Materi 8 3Mengenal Konsep Kewargaan DigitalKomunitas Dan Kearifan Lokal Mengatur Etiket Penggunaan Teknologi Dalam Masyarakat Adalah Pengertian Komponen Saat ini, akses digital sangat mudah. Tidak dapat dipungkiri bahwa akses digital saat ini sudah menjadi bagian dari kebutuhan kita sehari-hari. Akses digital adalah penggunaan alat teknologi digital, seperti membuka website, media sosial, youtube dan lain-lain. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk memiliki undang-undang yang mengatur akses digital seseorang terhadap teknologi dan informasi. Pdf Etika Dan Privasi Layanan Jasa Teknologi Finansial fintech Studi Fenomenologi Pada Korban Pelanggaran Privasi Tekfin Istilah tersebut didefinisikan sebagai elemen hukum digital yang mengatur norma-norma penggunaan teknologi di masyarakat. Jika hukum digital tidak mengatur penggunaan teknologi dalam masyarakat, maka dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang menyimpang. Misalnya penipuan online, penjualan produk ilegal secara online dan lain-lain. Kemajuan alat-alat teknologi memungkinkan berkembangnya kehidupan yang lebih baik. Untuk keamanan dengan penggunaan teknologi, hal ini harus mencakup keamanan digital yang diberikan kepada setiap pengguna perangkat teknologi digital. Hukum digital ada untuk mengamanatkan penggunaan alat teknologi cerdas. Oleh karena itu, jawaban terkait pengaturan norma penggunaan teknologi di masyarakat adalah memahami unsur hukum digital. Semoga bermanfaat! CHL Firdous Maringa Group 2. Haram Ambrati 3. I Gasti Bagus Parma Aditya Soal Latihan EPTI 1. Ini adalah kode etik bagi seorang hacker yang menulis kode “open source” dan membagikan hasil penelitiannya. Kelompok 1 “Penghinaan di Media Sosial” Nameem Akmal Farid Maruf Nizami A. Abi Saima Akbar Mohazikia Angelita Patricia. Pdf Sosialisasi Etika Pemanfaatan Teknologi Media Sosial Dalam Penyampaian Informasi Sesuai Uu Ite Kewarganegaraan Digital Digital Citizenship Kewarganegaraan digital dapat didefinisikan sebagai standar perilaku yang tepat dan bertanggung jawab terkait dengan penggunaan teknologi. Kewarganegaraan digital adalah sebuah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan tentang penggunaan teknologi dunia maya yang tepat dan benar. Warga digital adalah orang yang mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, menunjukkan perilaku teknologi yang cerdas, dan membuat pilihan yang tepat saat menggunakan teknologi. Warga digital adalah orang yang menggunakan TI untuk komunitas, pekerjaan, dan rekreasi. Warga digital biasanya memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola TI dan mengekspresikan ide. Misalnya bermain Facebook, menulis blog, mencari informasi di forum dan lain-lain. Menggunakan teknologi dunia maya dengan baik dan benar, memilih kata yang tepat dalam berkomunikasi, tidak merugikan pihak lain dalam update status, tidak memberikan informasi penting kepada publik, tidak membuka link yang meragukan, dll memiliki banyak implikasi. 2. KOMPONEN KEBANGGAAN DIGITAL Kewarganegaraan digital dapat dibagi menjadi 9 komponen, yang dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan penggunaannya. Lingkungan akademik dan pendidikan. TI telah menjadi bagian dari lingkungan belajar mengajar. Baik guru maupun siswa secara aktif menggunakan TI untuk mencari informasi, data atau literatur untuk kepentingan akademik. Pliss Kak Bantu Nnt Aku Kasih Jawaban Tercerdas Deh ​ Elemen kewargaan digital yang perlu diperhatikan untuk penggunaan TIK di lingkungan pendidikan dan pendidikan 1. Sarana akses digital untuk mengakses teknologi informasi merupakan dasar dari kewargaan digital. yaitu perangkat keras, perangkat lunak, periferal dan konektivitas internet. Hambatan untuk masuk ke teknologi informasi berkisar dari infrastruktur hingga faktor tradisional dan budaya. 2. Komunikasi Digital Komunikasi merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan setiap orang untuk bertukar informasi dan gagasan. Komunikasi dapat berupa komunikasi satu arah, dua arah, informal atau forum. 3. Literasi Digital Literasi digital adalah proses belajar mengajar yang berkaitan dengan teknologi dan pemanfaatan teknologi. Siswa dan guru diharapkan dapat belajar apa saja kapan saja, di mana saja. B. Lingkungan dan perilaku sekolah 4. Hak digital b. Lingkungan dan Perilaku Sekolah 4. Hak Digital Seperti perlindungan hak asasi manusia di dunia nyata, warga digital juga memiliki perlindungan hak di dunia digital. Setiap warga digital memiliki hak atas privasi, kebebasan berbicara, dll. Selain hak tersebut, setiap warga digital memiliki banyak kewajiban yang harus dipenuhi. Setiap warga digital harus berkontribusi dalam penggunaan teknologi dengan mengikuti etika yang berlaku, baik eksplisit maupun implisit. Contoh nyatanya adalah tidak membajak konten, tidak menyebarkan informasi bohong, tidak mengobarkan perasaan pengguna teknologi informasi lainnya. 5. Etiket Digital Sebagian besar pengguna teknologi digital tidak memperdulikan etiket penggunaan teknologi, tetapi langsung menggunakan produk tanpa mengetahui aturan dan etiket penggunaannya. Etiket digital dirancang untuk melindungi perasaan dan kenyamanan pengguna lain. Tapi aturan saja tidak cukup. 6. Keamanan Digital Setiap komunitas memiliki orang yang mencuri, merusak atau mengganggu pekerjaan orang lain. Meskipun kita tidak boleh membeda-bedakan, kita tidak dapat mempercayai sembarang orang, karena hal itu akan membahayakan keselamatan kita. Quiz Materi 8 3 C. Kehidupan siswa di luar lingkungan sekolah 7. Hukum Digital c. Kehidupan siswa di luar lingkungan sekolah 7. Hukum Digital Hukum digital mengatur norma-norma penggunaan teknologi di masyarakat. Warga digital perlu memahami bahwa mencuri atau merusak karya, informasi pribadi, atau properti orang lain secara online adalah melanggar hukum. Contoh kegiatan yang melanggar hukum antara lain meretas informasi atau situs web, mengunduh musik ilegal, mencuri, membuat virus, mengirim spam, atau mencuri identitas orang lain. Hukum siber di Indonesia dapat dibagi menjadi 5 kategori utama. – Aspek Hak Cipta – Aspek Merek Dagang – Aspek Pencemaran Nama Baik – Aspek Fitnah – Aspek Privasi – Aspek Yurisdiksi di Dunia Maya 8. Transaksi Digital Warga digital perlu memahami bahwa sebagian besar proses jual beli dilakukan secara online. Penjual dan pembeli dapat dengan mudah mengakses berbagai situs jual beli lokal seperti dan berbagai toko online lainnya. Kemudahan akses teknologi informasi dan meningkatnya kesadaran masyarakat telah berkontribusi terhadap pertumbuhan pasar belanja online di Indonesia. Dalam jual beli online, penjual dan pembeli perlu mengetahui resiko dan keuntungan jual beli online, mulai dari resiko penipuan, perbedaan produk yang dikirimkan, waktu pengiriman, hingga legitimasi barang dagangan. 9. Kesehatan Digital Di balik manfaat teknologi digital, terdapat banyak risiko kesehatan yang perlu diperhatikan, seperti kesehatan mata, telinga, tangan, dan seluruh tubuh. Tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental juga bisa terancam jika pengguna tidak mengatur penggunaan teknologi digital. Untuk mencegahnya, konsumen perlu mewaspadai bahaya yang dapat ditimbulkan oleh teknologi digital. 3. Setelah memahami 9 aspek di atas, Anda akan memahami pentingnya kewarganegaraan digital. Untuk menyederhanakan 9 bagian di atas, Anda dapat menggunakan “ Sebelum mengkomunikasikan ide di dunia digital, baik itu email, postingan Facebook, Twitter, blog, forum, dll. Mengenal Konsep Kewargaan Digital Bentuk lengkap Benarkah Singkatan dari – Benarkah? Apakah posting Anda valid? Atau apakah itu masalah dengan sumber yang tidak jelas? – Mempunyai masalah? Apakah postingan Anda akan menyakiti perasaan orang lain? – Apakah itu ilegal? Apakah posting Anda tidak valid? – Apakah itu berguna? Apakah postingan Anda penting? Posting yang tidak perlu akan mengganggu orang lain – seperti ini? Apakah posting Anda sopan? Jangan menggunakan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Warga digital adalah seseorang yang sadar baik dan buruk, menunjukkan kecerdasan dalam perilaku teknologi dan dapat membuat pilihan yang tepat saat menggunakan teknologi. Gunakan TI untuk komunitas, bekerja, dan bersenang-senang. 3 X. TKJ 3 adalah Hiburan Pengetahuan dan kemampuan mengelola IT. Ekspresi konseptual/karakteristik dari ide, pribadi, pemikiran dan tujuan yang ada di dunia maya. Namun, sifat dunia maya yang tidak menyatukan orang-orang tersebut secara tidak langsung mendorong kemerosotan dan semakin memperlemah standar keadilan, rasa tanggung jawab dan kode etik. Untuk menawarkan ini, kewarganegaraan digital diperlukan. Kewarganegaraan digital adalah sebuah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan tentang penggunaan teknologi dunia maya yang tepat dan benar. Atau dapat juga diartikan sebagai standar perilaku yang tepat dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Terdapat 9 komponen kewarganegaraan digital yang terbagi dalam 3 kategori. Belajar dan lingkungan belajar Lingkungan sekolah dan perilaku Anda di luar lingkungan sekolah Komunitas Dan Kearifan Lokal Elemen 1. Akses Digital —> Setiap orang berhak menggunakan fasilitas TIK, namun tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Elemen 2. Komunikasi Digital —> Setiap warga digital akan mengetahui jenis-jenis komunikasi serta kelebihan dan kekurangan dari komunikasi tersebut. Komponen 3. Literasi Digital -> Proses belajar mengajar yang berkaitan dengan teknologi dan pemanfaatan teknologi. Elemen 4. Hak Digital -> Setiap warga digital memiliki hak atas privasi, kebebasan berbicara, dll. Setiap warga digital juga memiliki tanggung jawab yang harus dipenuhi, mendukung penggunaan teknologi, sesuai ketentuan yang berlaku. Komponen 5. Etiket Digital —> Dirancang untuk menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lain. Komponen 6. Keamanan Digital -> Warga digital harus waspada melindungi informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Elemen 7. Hukum Digital -> Mengatur norma penggunaan teknologi dalam masyarakat. Bagian 8. Transaksi Digital –> Ketika membeli dan menjual secara online, penjual dan pembeli harus mengetahui resiko dan keuntungan dari jual beli online. Elemen 9. Kesehatan Digital —> Di balik manfaat teknologi digital, ternyata banyak hal yang dapat mengancam kesehatan baik fisik maupun mental. Untuk mencegahnya, kita perlu waspada terhadap bahayanya Model pembelajaran sains teknologi masyarakat, cara mengatur penggunaan data, komponen teknologi, komponen masyarakat, penggunaan teknologi, komponen infrastruktur teknologi informasi, dampak penggunaan teknologi, contoh penggunaan teknologi dalam pemanfaatan sumber daya alam, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, penggunaan teknologi dalam pendidikan, komponen sistem pelumasan yang berfungsi untuk mengatur tekanan oli agar tidak terlalu tinggi adalah, penggunaan teknologi dalam A. Pengertian Etika Komunikasi Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat suatu sistem yang mengatur tentang tata cara manusia bergaul. Tata cara pergaulan untuk saling menghormati biasa kita kenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler, dan lain-lain. Tata cara pergaulan bertujuan untuk menjaga kepentingan komunikator dengan komunikan agar merasa senang, tentram, terlindungi tanpa ada pihak yang dirugikan kepentingannya dan perbuatan yang dilakukan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku serta tidak bertentangan dengan hak asasi manusia secara umum. Tata cara pergaulan, aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam bermasyarakat dan menentukan nilai baik dan nilai tidak baik, dinamakan etika. Istilah etika berasal dari kata ethikus latin dan dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia. Jadi, etika komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat. Beberapa pendpat para ahli mengenai pengertian etika antara lain sebagai berikut a. Pendapat Drs. Simorangkir Etika atau etik adalah pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. b. Pendapat Drs. Sidi Cjajalba Etika ialah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. c. Pendapat Dr. A. Voemans Etika dan etik terdapat hubungan yang erat dengan masalah pendidikan. B. Etiket Istilah etika dan etiket ada kalanya digunakan untuk pengertian yang sama dalam kehidupan sehari-hari. Etika lebih luas pengertian dan penggunaannya daripada etiket. Istilah etiket, berasal dari kata etiquette Perancis, yang berarti kartu undangan, yang biasa digunakan oleh raja-raja Perancis ketika menyelenggarakan pesta. Dalam perkembangan selanjutnya istilah etiket tidak lagi berarti kartu undangan. Etiket artinya lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah/di kantor dan sopan santun lainnya. Etiket ini sering disebut pula tata krama. Maksudnya kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan setempat. Tata mempunyai arti adat, aturan, norma, peraturan, sedangkan krama berarti tindakan, perbuatan. Dengan demikian tata krama berarti sopan santun, kebiasaan sopan santun atau tata sopan santun. Kesadaran manusia mengenai baik buruk disebut kesadaran etis atau kesadaran moral. Etiket merupakan sejumlah peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun harus diketahui, diperhatikan dan ditaati dalam kehidupan bermasyarakat. Etiket juga berisi sejumlah aturan yang lama mengenai tingkah laku perorangan dalam masyarakat beradab berupa tata cara formal atau tata krama lahiriah untuk mengatur hubungan antar pribadi sesuai dengan status sosialnya. Etiket didukung oleh nilai-nilai berikut a. Nilai-nilai kepentingan umum. b. Nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan c. Nilai-nilai kesejahteraan d. Nilai-nilai kesopanan, harga menghargai e. Nilai-nilai pertimbangan rasional, mampu membedakan sesuatu yang bersifat rahasia dan yang bukan rahasia. C. Perbedaan antara etika dengan etiket a. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalamsebuah kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. b. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjamharus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa. c. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuahkebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar. d. Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanyalembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiketnamun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidakmungkin munafik karena seandainya dia munafik maka dia tidak bersikapetis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik. D. Penggolongan Etika Dalam menelaah ukuran baik dan buruk suatu tingkah laku yang ada dalam masyarakat kita bisa melakukan penggolongan etika menjadi dua kategori yaitu 1. Etika Deskriptif Merupakan usaha menilai tindakan atau perilaku berdasarkan pada ketentuan atau norma baik buruk yang tumbuh dalam kehidupan bersama di dalam masyarakat. Kerangka etika ini pada hakikatnya menempatkan kebiasaan yang sudah ada di dalam masyarakat sebagai acuan etis. Suatu tindakan seseorang disebut etis atau tidak, tergantung pada kesesuaiannya dengan yang dilakukan kebanyakan orang. 2. Etika Normatif Etika yang berusaha menelaah dan memberikan penilaian suatu tindakan etis atau tidak, tergantung dengan kesesuaiannya terhadap norma-norma yang sudah dibakukan dalam suatu masyarakat. Norma rujukan yang digunakan untuk menilai tindakan wujudnya bisa berupa tata tertib, dan juga kode etik profesi. E. Aliran Etika Menurut John C. Merill 197579-88 menguraikan adanya berbagai aliran etika yang dapat digunakan sebagai standar menilai tindakan etis, antara lain sebagai berikut 1. Aliran Deontologis Deon berasal dari bahasa Yunani yaitu “yang harus atau wajib” melakukan penilaian atas tindakan dengan melihat tindakan itu sendiri, artinya suatu tindakan secara hakiki mengandung nilai sendiri apakah baik atau buruk. Kriteria etis ditetapkan langsung pada jenis tindakan itu sendiri ada tindakan atau perilaku yang langsung dikategorikan baik, tetapi juga ada perilaku yang langsung dinilai buruk. Misalnya perbuatan mencuri, memfitnal, mengingkari janji. Adapun alasannya perbuatan itu tetap dinilai sebagai perbuatan yang tidak etis dengan demikian ukuran dari tindakan ada didalam tindakan itu sendiri. 2. Aliran Teologis Aliran ini melihat nilai etis bukan pada tindakan itu sendiri, tetapi dilihat dari tujuan atas tindakan itu. Jika tujuannya baik, dalam arti sesuai dengan norma moral, maka tindakan itu digolongkan sebagai tindakan etis. 3. Aliran Etika Egoisme Aliran ini menetapkan norma moral pada akibat yang diperoleh oleh pelakunya sendiri. Artinya, tindakan diketegorikan etis atau baik, apabila menghasilkan yang terbaik bagi diri sendiri. 4. Aliran Etika Utilitarisme Aliran yang memandang suatu tindakan itu baik jika akibatnya baik bagi orang banyak. Dengan demikian, tindakan itu tidak diukur dariv kepentingan subyektif individu, melainkan secara obyektif pada masyarakat umum. Semakin universal akibat baik dari tindakan itu, maka dipandang semakin etis. F. Etika Dan Etiket Yang Baik Dalam Komunikasi Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari 1. Jujur tidak berbohong 2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan 3. Lapang dada dalam berkomunikasi 4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik 5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien 6. Tidak mudah emosi / emosional 7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog 8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan 9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan 10. Bertingkahlaku yang baik G. Contoh Teknik Komunikasi Yang Baik 1. Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan. 2. Gunakan bahawa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara. 3. Menatap mata lawan bicara dengan lembut. 4. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum. 5. Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar. 6. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara. 7. Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon. 8. Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara. 9. Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi. 10. Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara. 11. Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik. 12. Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat, ces, cipika cipiki cium pipi kanan - cium pipi kiri H. Etika – Etika Yang Lazimnya Ada Dalam Masyarakat Indonesia 1. Membuka Pintu Komunikasi Hubungan antar manusia didalam masyarakat dibina atas dasar hal-hal kecil yang mengakrabkan persahabatan yang terbit dari kata hati yang tulus ikhlas. Etika menyimpan segudang pemikat untuk menyatakan perhatian kepada orang lain sekaligus untuk dapat membuka pintu komunikasi. Jadilah seseorang yang apabila ada kesempatan untuk membuka pintu komunikasi, maka lakukanlah. Sebabb hal tersebut mudah untuk dilakukan selama seseorang memilki kemauan dan keikhlasan. Berikut ini contoh membuka pintu komunikasi yang lazimnya dilakukan a. Lambaikan tangan b. Senyum yang tulus dan simpatik c. Ucapkan kata sapaan Hei! Hallo! Selamat Pagi, Assalamu’alaikum,dll. d. Cobalah mengajak berjabat tangan. Kebiasaan ini sudah cukup lazim di masyarakat kita. Cara berjabat tanganpun bervariasi. Ada yang berjabat tangan sambil menepuk bahu. Di Jepang pada umumnya orang yang berkenalan atau berjumpa tidak saling berjabat tangan, rmemeluk dan menempelkan pipi atau saling mencium. Ada yang saling merapatkan tangan tangan dan menaruhnya di dada. Ada yang saling menyentuhkan ujung jari kemudian menariknya ke arah hidung dan sebagainya. Ada banyak kebiasaan, tetapi tujuannya sama, membuka komunikasi. e. Tanyakan keadaannya ; apa kabar ? Berapa anakmu? Sehat bukan? f. Mintalah maaf dan permisi ; Maaf nama saya Agus, siapa nama anda ? Bolehkah aku tahu alamatmu? g. Ucapkan terimakasih. Demikianlah, ada berbagai cara untuk mengawali komunikasi. Memang kelihatannya sepele, tetapi manfaatnya sungguh sangat besar. Kita akan mendapat penilaian yang baik dari orang lain dalam kantor kita. 2. Etika Komunikasi Tetap Muka Komunikasi tatap muka, berarti mempertemukan orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi. Norma etika mesti kita perhatikan, karena apabila kita melakukan kesalahan meskipun tidak disengaja, sangat mungkin menyebabkan orang lain sakit hati. Pepatah kita mengatakan, “berkata peliharalah lidah.” Hati-hatilah dalam berbicara dengan siapapun, terutama dengan orang yang lebih senior, agar tidak mendatangkan akibat kurang menyenangkan di kemudian hari. Memang lidah tidah bertulang. Sekali terlontar kata-kata yang tidak berkenaan bagi orang lain, dengan apa kita menangkapnya kembali? Baiklah, disini di sampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita berkomunikasi secara tatap muka a. Waktu berbicara hendaklah kita tenang, sekali-kali boleh saja menegaskan pembicaraan dengan gerak tangan secara halus dan sopan. Gerak tangan hendaklah tidak terlalu banyak, dan janganlah menggunakan telunjuk untuk menunjuk lawan bicara. b. Janganlah kita bicarakan sesuatu yang ingin dilupakan orang lain. c. Janganlah mempergunjingkan orang lain. d. Janganlah memborong seluruh pembicaraan. Biasakanlah mendengarkan orang lain, dan jangan memotong pembicaraan orang lain. e. Hendaklah kita berdiam dan memperhatikan ketika kita pimpinan atau atasan sedang berbicara. f. Waktu berbicara hendaknya kita mengambil jarak yang sesuai dengan orang yang kita ajak bicara, dalam arti tidak terlalu dekat agar lawan bicara tidak terganggu dengan bau mulut. g. Suara hendaklah disesuaikan, jangan terlalu keras. h. Kalau hendak batuk, bersin, atau menguap, hendaklah mulut ditutup dengan tangan. i. Kalau pembicaraan selesai hendaklah mengucapkan terimakasih. 3. Etika Berkomunikasi dengan Media Telepon Dewasa ini telepon, baik telepon kabel maupun seluler sudah menjadi media komunikasi yang sangat diperlukan untuk efisiensi penerimaan dan penyampaian informasi. Jika cara menelepon maupun menerima telepon tidak mengikuti tata karma maka nama baik diri kita atau perkantoran kita akan dinilai kurang baik. Oleh karena itu sejumlah perinsip etika berkomunikasi dengan telepon sangat perlu dipahami dan dilaksanakan. Menelepon pada hakikatnya sama dengan bertamu ke rumah orang lain, dan menerima telepon sama dengan menerima tamu. Apabila hendak menelepon hendaklah mempertimbangakan waktu yang tepat, jangan menelepon pada saat orang sedang istirahat malam hari, atau sedang jam makan, kecuali pesan yang hendak kita sampaikan benar-benar sangat penting dan tidak bisa ditunda. Beberapa perinsip di bawah ini perlu diperhatikan. a. Berbicaralah dengan tenang, jelas, dan langsung ke sasaran to the point. b. Ketika sedang berbicara, berilah perhatian sepenuhnya kepada lawan bicara. c. Janganlah berbicara dengan orang lain yang berada di dekat kita, berilah isyarat secara halus kalau ada orang lain sedang mengajak bicara. d. Siapkanlah kertas dan pensil untuk mencatat seperlunya. e. Pada akhir pembicaraan hendaklah mengucapkan terimakasih. f. Setelah mengakhiri pembicaraan janganlah membanting gagang telepon. g. Kalau telepon di kantor kita bordering, segera kita angkat gagang pesawat karena dering telepon akan mengganggu ketenangan dan menandakan kurangnya perhatian. h. Kalau kita menerima telepon sebaiknya langsung menyebutkan instansi atau perkantoran kita agar segera diketahui betul tidaknya sambungan/ i. Cara mudah untuk menghindari pembicaraan telepon yang menyalahi etika, ialah dengan membayangkan seolah-olah lawan berbicara bertatap muka dengan kita. 4. Etika Menyambut Tamu Ada berbagai cara yang ditunjukkan oleh sebuah perkantoran untuk menunjukkan tindakan menghormat tamu. Kemampuan menerima dan menyambut tamu dengan baik, akan berhubungan dengan penilaian si tamu terhadap perkantoran itu. Dengan demikian, cara menyambut tamu perkantoran akan mempengaruhi citra perkantoran. Ada berbagai cara unik yang dilakukan oleh perkantoran dalam menyambut tamu, antara lain a. Menjemput tamunya di bandara, atau di tempat kedatangan lainnya. b. Menyediakan akomodasi dan transportasi. c. Berjabat tangan dan/atau saling memeluk. d. Mengalungkan bunga kepada tamu. e. Mengadakan jamuan penghormatan disertai toast atau angkat gelas. f. Mengkomunikasikan dam memgkompromikan jadwal acara. Demikian cukup banyak alternative untuk menyambut dan menghormati tamu kantor. Kita mesti berkeyakinan bahwa ketika kantor kita menghormati tamu, maka para tamu pun akan menghormati kantor kita. Warga digital adalah orang yang sadar akan hal baik dan yang buruk, menunjukan kecerdasan perilaku teknologi, dan bisa membuat pilihan yang tepat saat menggunakan teknologi. Memanfaatkan TI untuk membentuk suatu komunitas, pekerjaan, dan berekreasi. Berekreasi adalah Memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan TI. Mengekspresikan sebuah ide/gagasan karakteristik, pribadi, ide maupun tujuan yang tertuang di dunia maya. Tapi, sifat dunia maya yang tidak mempertemukan individu-individu tersebut maka secara tidak langsung mendorong makin menipisnya bahkan hilangnya norma-norma sopan santun, rasa tanggung jawab, dan etika saat berkomunikasi. Untuk mengantisipasi hal itu maka diperlukanlah Kewargaan Digital. Kewargaan Digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar. Atau juga dapat didefinisikan sebagai norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab atas penggunaan teknologi. Implikasi penggunaan teknologi dunia maya yang baik dan benar Pemilihan kata yang tepat saat berkomunikasi Tidak menyinggung pihak lain Tidak memberikan informasi rahasia KOMPONEN KEWARGAAN DIGITAL Ada 9 komponen kewargaan digital, yang dibagi menjadi 3 kategori. a. Lingkungan Belajar dan Akademis Komponen 1. Akses Digital -> Setiap orang punya hak untuk memakai fasilitas TIK, tapi tidak setiap orang punya kesempatan yang sama untuk mengakses teknologi. Komponen 2. Komunikasi Digital -> Setiap warga digital diharapkan mengetahui jenis-jenis komunikasi, dan mengetahui kelebihan dan kekurangan komunikasi-komunikasi tersebut. Komponen 3. Literasi Digital -> Proses belajar mengajar mengenai teknologi dan pemanfaatan teknologi. b. Lingkungan Sekolah dan Tingkah Laku Komponen 4. Hak Digital -> Setiap warga digital mempunyai hak privasi, kebebasan berbicara, dan lain-lain. Setiap warga digital juga punya kewajiban yang harus terpenuhi, membantu pemanfaatan teknologi, mengikuti aturan yang berlaku. Komponen 5. Etiket Digital -> Dibuat dengan tujuan menjaga perasaan dan kenyamanan user lainnya. Komponen 6. Keamanan Digital -> Warga digital harus hati-hati menjaga informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. c. Kehidupan Anda di Luar Lingkungan Sekolah Komponen 7. Hukum Digital -> Mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat. Komponen 8. Transaksi Digital -> Dalam jual-beli online, penjual dan pembeli harus menyadari resiko dan keuntungan jual-beli online. Komponen 9. Kesehatan Digital -> Dibalik manfaat teknologi digital, ada beberapa hal yang bisa mengancam kesehatan baik fisik maupun mental. Untuk mencegahnya, kita harus menyadari bahaya yang dapat ditimbulkan teknologi digital. Merupakan tata krama untuk menjadi Kewargaan Digital yang baik dan benar, kita telah menyadari pentingnya kewargaan digital. Tata Krama Komunikasi sinkron juga berkesenambungan denagn menggunakan konsep “ sebelum kita berkomunikasi di dunia digital, baik itu e-mail, post facebook, twitter, blog, forum, dan lain-lain. merupakan akronim dari - Is it True Benarkah? Benarkah posting Anda? Atau hanya isu yang tidak jelas sumbernya? - Is it Hurtful Menyakitkankah? Apakah post anda akan menyakiti perasaan orang lain? - Is it illegal Ilegalkah? Ilegalkah post Anda? - Is it Necessary Pentingkah? Pentingkah post Anda? Post yang tidak penting akan mengganggu orang lain. - Is it Kind Santunkah? Santunkah post Anda?, tidak menggunakan kata-kata yang dapat menyinggung orang lain? sumber

mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat disebut